Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Antara Ibu dan Pengantinku

Gambar
Foto:internet Nuri Puan Marwani, anak tunggal pemilik hotel NPM sebuah tempat termegah di ibu kota negeri ini akan melansungkan pernikahan. Seantero negeri harus tahu kabar itu, Nuri telah mengumumkan waktu pernikahannya di media-media besar. Mudah saja baginya, tinggal menghubungi relasi papanya setiap orang akan senang hati mengabulkan keinginannya. Ia telah bertekad akan memutuskan sendiri tetek bengek resepsinya. Semakin dekat, dirinya kian sibuk. Tak jarang Ram harus meninggalkan pekerjaannya demi menemani calon pengantinnya itu. Ramadhani Ram, CEO NPM akan menjadi pendamping Nuri di hari resepsi. Ram memutuskan memarkir mobilnya lalu menyusuri jalan setapak. Dirinya tergoda oleh aroma rumput di taman kota yang baru saja dibasuh hujan. Ia memilih berjalan kaki sekadar menikmati dingin hujan yang sendu. Tempat tujuannya tak begitu jauh di balik taman. Kakinya terhenti ketika menemukan kursi taman di bawah pohon Ki Hujan. Sesekali sisa hujan jatuh menyentuh rambutnya. Ia dudu

Sisi Feminis Alwy Rachman

Gambar
Alwy Rachman seperti ibu yang tahu anaknya menderita hanya dengan sekali tatapan. Hanya seorang ibu yang mampu melakukan itu. Dan lambat laun si anak akan percaya padanya. Menceploskan keresahan dirinya, ibarat seorang gadis sedang curhat kepada teman gadisnya. Lupa bahwa di hadapannya adalah seorang yang baru dikenalnya, tapi entah mengapa begitu lekat dengannya. Bayi yang baru lahir hendak mencari ibu susu untuk menancapkan kekebalan di tubuhnya. Alwy Racman siap menyusuinya, memberikan gizi terbaik, pandangan baru tentang dunia dan hakikat hidup. Bagaimana seseorang mesti memiliki pondasi kuat di akal pikirannya. Sebab akal pikiran inilah yang akan mengantarkan seseorang menentukan eksistensinya. Hitam atau putih. “Hei Gadis” atau “Hei Ladies” ucapnya acap kali bertemu denganku, kedengarannya tetap seperti Lady. Saya tahu dua kata sapaan itu juga popular bagi yang lain. Tapi itu bukan sekadar sapaan, di dalamnya terkandung kedekatan. Tengok kebiasaan rakyat Inggris, menyebut Lady

Kado di Ujung Hari

Hmmmm… Kamu dan saya melalui waktu yang tidak sebentar. Waktu bukan sekadar menghitung berapa jam, berapa hari, berapa bulan atau berapa tahun. Waktu kita dilengkapi oleh ruang, ruang yang punya banyak rongga, setiap rongga berisi cerita dan saya juga kawan-kawan kita mengisi banyak rongga itu, tentang sedih juga bahagia. Rongga itu bahkan saling berdempetan (di rumah kecil kita di kampus) dan tak punya kesempatan untuk menyembunyikan apapun di antara kita. Tentang gaya tidurmu, jenis bedakmu, alat mandimu, obat herbal yang sering kau bagi, buku diary yang kamu letakkan dimana saja sehingga kami bisa dengan bebas memabacanya, atau diriku merengek untuk makan coto tengah malam. Itulah persahabatan kita Lin. Sahabatku Adlin, Semua orang memang merasa dekat padamu. Kamu memberi energi dan orang-orang menyerap energi melebihi yang kau beri. Sebab dirimu tanpa pamrih atau mungkin tanpa sadar melakukannya. Kamu melakukan tanpa membeda, memberi tanpa meminta. Yah, kamu melakukan ha