Kado di Ujung Hari
Hmmmm… Kamu dan saya melalui waktu yang tidak sebentar. Waktu bukan sekadar menghitung berapa jam, berapa hari, berapa bulan atau berapa tahun. Waktu kita dilengkapi oleh ruang, ruang yang punya banyak rongga, setiap rongga berisi cerita dan saya juga kawan-kawan kita mengisi banyak rongga itu, tentang sedih juga bahagia. Rongga itu bahkan saling berdempetan (di rumah kecil kita di kampus) dan tak punya kesempatan untuk menyembunyikan apapun di antara kita. Tentang gaya tidurmu, jenis bedakmu, alat mandimu, obat herbal yang sering kau bagi, buku diary yang kamu letakkan dimana saja sehingga kami bisa dengan bebas memabacanya, atau diriku merengek untuk makan coto tengah malam. Itulah persahabatan kita Lin. Sahabatku Adlin, Semua orang memang merasa dekat padamu. Kamu memberi energi dan orang-orang menyerap energi melebihi yang kau beri. Sebab dirimu tanpa pamrih atau mungkin tanpa sadar melakukannya. Kamu melakukan tanpa membeda, memberi tanpa meminta. Yah, kamu melakukan ha