Bingung dan Diam


Aku ingin berkisah,
melimpahkan gelisah ku,
menumpahkan galau ku,
ya, berkecamuk.

"Apa?"
   Bingung.

Aku ingin bercerita,
kisahku sehari-hari,
hidupku menari-nari,
ya, senang.

"Bagaimana?"
   Bingung.

"Kalau begitu, diam sajalah kamu," terakhir ucapnya.

Hmm...

Semua...
Bibir ingin berucap,
bingung lalu diam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maaf

Antara Ibu dan Pengantinku

Mengangkat Periode Sastra 50-an